Ketika Tersesat di alam bebas Terapkanlah STOP


STOP_sign_oepApa yang harus dilakukan ketika kita tersesat atau terpisah dari grup? DO NOT PANIC 

Stop-Think-Observe-Plan

  • STOP 
    Ambil napas dalam-dalam, duduk jika memungkinkan, tenangkan diri dan kenali apa yang sebenarnya terjadi.
  • Think
    Bagian tubuh yang paling berharga adalah OTAK. Maka gunakanlah sebaik mungkin !!!!
    Jangan panik !!
    Berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Bertindak dengan hati-hati. Jangan bergerak, biarpun itu cuma selangkah, sampai anda benar-benar yakin seyakin-yakinnya. Pikirkan apa yang pertama kali harus dilakukan.
  • Observe
    Lihat sekeliling anda. Kenali kondisi situasi dan beberapa kemungkinan. Lihatlah stok makanan, peralatan, dan kemampuan masing-masing survivor.
  • Plan
    Prioritaskan kebutuhan yang mendesak dan kembangkan suatu rencana secara sistematis untuk mengatasi keadaan darurat. Buatlah rencana. Ikuti rencana tersebut. Sesuaikan rencana anda untuk kondisi-kondisi yang tidak terduga.

Urutan prioritas yang harus dipenuhi saat anda tersesat :

  • Keinginan untuk hidup. Anda tak akan bertahan lama tanpa ini.
  • Oksigen. Anda hanya dapat hidup beberapa menit saja ketika tidak mendapat oksigen.
  • Shelter/pakaian. Pada kondisi yang ekstrim, kita hanya mempunyai waktu 3 jam bertahan tanpa adanya shelter/pakaian yang menjaga suhu tubuh tetap normal.
  • Perapian. Selain shelter dan pakaian. anda juga membutuhkan perapian, perapian dapat menghangatkan tubuh anda, sebagai penerangan, juga membangun kembali moral anda.
  • Istirahat. Membangun ulang energi yang terbuang akan memperpanjang kemampuan survival kita, dan menjaga mental kita tetap siaga.
  • Signal. Bagaimana cara menarik perhatian rescuers.
  • Air. Tanpa air, kita tidak akan dapat hidup lebih dari 3 hari
  • Makanan. Menjadi prioritas yang terakhir karena tanpa makan kita dapat bertahan hidup lebih dari 3 minggu.
Tips perjalanan

TEKNIK MENCARI PENDAKI YANG TERSESAT BERJALAN KEARAH BLANK 75


Kearah hutan Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang

Teknik SAR yang paling layak untuk dipakai mencari pendaki yang hilang dikawasan ini yaitu dengan teknik menjemput survivor, dimana lebih cepat, efisien dan lebih menghemat tenaga. Bukan dengan teknik mengikuti route yang telah dilalui pendaki tersebut teknik mengejar survivor. Jadi diusahakan untuk tidak memberatkan tim SAR yang start dari arah Ranupane (kecuali kalau tujuannya mencari disekitar Kalimati dsb). Tim SAR start dari Desa Pasrujambe, Lumajang, dengan menggunakan route ini, maka akan lebih dekat, menghemat waktu dan energi  tim SAR mencapai kawasan Blank 75. Baca lebih lanjut

CARA YANG AMAN MENURUNI GUNUNG SEMERU


Blank 75 merupakan seluruh area saat kita pulang yaitu antara lereng pasir Mahameru (Cemoro Tumbang/Cemoro Tunggal, Arcopodo dan sekitarnya) sampai ke Kalimati atau area vegetasi, semuanya harus diwaspadai karena penuh dengan jalur jebakan yang membuat pendaki rawan mengalami dis-orientasi. Ini dikarenakan selama kita turun, track-nya berbelak-belok, terkadang kita tidak sadar bahwa kita sudah mengambil arah yang salah karena ada banyak persimpangan. Dari Arcopodo kembali ke Kalimati itu sangat membutuhkan kecermatan.

Hanya mereka yang sudah hafal dikepalanya (sudah cukup sering melewati jalur tersebut) atau  punya rasa/sense mengenai saat yang tepat harus mulai berbelok ke kiri arah Kalimati. Kalau terlewat, mereka akhirnya akan terbawa pelan- pelan semakin tersesat terlalu kekanan yang cenderung ke arah Lumajang.

Untuk Tim PA yang sudah sering latihan Kompas & Peta. Hal tersebut dapat diterapkan waktu berangkat setelah melewati Ranu Kumbolo, ketika kita berada ditempat terbuka (padang rumput/oro-oro) dimana kita masih bisa melihat puncak dengan sangat jelas, disekitar Kalimati (sebelum mulai memasuki area pepohonan), kemudian ukur bearing/azimuth cemoro tunggal atau lereng pasir sedikit diatasnya. Kemudian waktu pulang memakai patokan kompas menggunakan sudut wayback /kebalikannya. Dilokasi petualangan manapun, jika sudut berangkatnya lebih dari 180 derajat maka wayback-nya tinggal dikurangi 180 derajat. Kalau sudut berangkatnya kurang dari 180 derajat maka pulangnya tinggal ditambahi 180 derajat. Akan makin akurat lagi jika kita mengambil sampling arah kompas berangkat/naik tersebut (antara Kalimati – Cemoro Tumbang atau sedikit diatasnya) beberapa kali dan dicatat. Kemudian wayback-nya tinggal dibalik dengan cara yang sama berselisih 180 derajat.

Jika menggunakan GPS, yaitu dengan meng-ON kan TRACK pada GPS (Mulai Kalimati atau Ranupane sampai kepuncak). Pulangnya mengikuti track baliknya (TRACK BACK) dari puncak sampai Kalimati/Ranupane. Hati-Hati jika meggunakan eTrex karena dibawah canopy pepohonan yang lebat, kurang sensitif. Dan perlu reorientasi ditempat-tempat dimana signal satelit cukup bagus. Jika menggunakan 76 CSx sudah tidak diragukan lagi mengenai keakuratan dan kesensitifan dalam mengeplot sebuah titik-titik koordinatnya. Meskipun menggunakan GPS, jangan lupa tetap menggunakan kompas dan peta.

PINTU MASUK UNTUK TERSESAT DI BLANK 75
  1. Plotkan dipeta kita Titik ke 1 dari pintu Masuk kearah Blank 75, pada koordinat 49L 712918 mE 9105142 mS.
  2. Kemudian Titik ke 2 pada koordinat 49L 713621 mE 9103777 mS.
  3. Tarik garis yang menghubungkan kedua kordinat tersebut. Garis inilah yang disebut sebagai garis pintu masuk ke arah Blank 75. Jangan sampai kita pergi kearah memotong garis ini, sebab kalau kita melewati garis tersebut maka kita sedang tersesat memasuki area Blank 75 !!!

7 Tips Menentukan Arah Mata Angin Tanpa Menggunakan Kompas


Untuk yg hobby sama traveling atau hiking dan tersesat di daerah terpencil ( jauh dari keramaian kota ), dan kita tidak bisa membedakan mana ARAH MATA ANGIN ( Utara, Selatan, Barat , Timur )
Berikut ini share tips2 yang mungkin berguna untuk kita gunakan dalam situasi tersebut diatas Baca lebih lanjut